Copyright © ISLAMIND
Design by Dzignine
Senin, 12 Desember 2011

SIFAT 'ULUW ALLAH


Sifat Uluw  ( tinggi ) ada dua macam:

Sifat uluw merupakan salah satu dari sifat-sifat dzatiah Allah yang tidak terpisah darinya sifat Allah ini sebagaiman sifat Allah yang lainnya – di terima dengan penuh keimanan dan pembenaran oleh ahlu sunnah wal jamaah,

Sifat Allah di teunjukkan oleh sama ( Al Qur'an dan sunnah ) akal dan fitroh, telah mutawatir dalil yang bersumber dari al qur'an dan sunnah tentang penetapan ketinggian ALLAH di atas seluruh makhluknya. Sebagaiman dalam firmannya dalam surah mulk 16.  " Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit dia akan menjungklir balikkan bumi bersama, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang." ( QS Al Mulk : 16 )

Uluw terbagi menjadi dua :


  1. Uluwu Sifat:

              Dalam hal ini semua orang yang menisbatkan dirinya pada islam mengakui akan ketinggian sifat Allah azza wajalla sampai kelompok jahmiyah, dan kelompk - kelompok yang lainnya.

  1. Uluwu Dzat. 

               Dan sungguh telah banyak orang yang mengingkarinya baik dari kalangan islam, seperti kelompok jahmiyah, Asyairoh, selain orang orang yang membenarkan di antara  mereka. Dan adapun orang yang mnbenarkannya telah menetapkan akan ketinggian dzat Allah azza wajalla.dan ketinggiannya itu tidak menafikan kebersamaannya bersama makhluknya, dan dia tetap mengetahui hambanya, mendengarkan hambanya dan dia senantiasa melihat  hambanya.karna Allah tidak ada satupun yang serupa dengannya dalam semua sifat - sifatnya.

         Allah azza wajalla berfirman dalam suroh Al – baqaroh : 165 .

šÆÏBur Ĩ$¨Z9$# `tB äÏ­Gtƒ `ÏB Èbrߊ «!$# #YŠ#yRr& öNåktXq6Ïtä Éb=ßsx. «!$# ( tûïÉ©9$#ur (#þqãZtB#uä x©r& ${6ãm °! 3 öqs9ur ttƒ tûïÏ%©!$# (#þqãKn=sß øŒÎ) tb÷rttƒ z>#xyèø9$# ¨br& no§qà)ø9$# ¬! $YèÏJy_ ¨br&ur ©!$# ߃Ïx© É>#xyèø9$# ÇÊÏÎÈ
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu. mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).


          Allah subhanahu wata'ala mengabarkan bahwa orang yang mencintai sesuatu selain Allah dan dia mencintainya sebagaiman cintanya kepada Allah, maka mereka itulah yang telah menjadikan tandingan selain Allah, dan ini dinamakan tandinsgan dalam hal kecintaan bukan dalam hal penciptaan atau pada rububiah. Seluruh penduduk bumi tidak menetapkan tandingan ini dengan menyelisihi tandingan dalam kecintaan, dan kebanyakan penduduk bumi telah menjadikan tandinagan selain Allah dalam bentuk kecintaan dan pengagungan kepada selain Allah ta'ala.

           Kalimat " mereka mencintainya sebagainmana cintanya kepada Allah". Maksudnya dalah: tandingan tandingan dalam hal kecintaan, mereka mencintainya sebsgaimana cintanya kepada Allah. Dan ahli tafsir berselisih pendapat pada firman Allah. " sebagaimana cintnya pada ALLAH". Ada yang perpendapat : mereka menjadikan kecintaan kepada berhala itu sama dengan cintanya kepada Allah, maka didalam hati mereka bercampur antara kecintaan kepada Allah dan kecintaan kepada berhala berhala yang mereka sembah selain Allah ta'ala, yang kedua adalah bahawa mereka mencintai berhala tersebut denagan kecintaan yang lebih seperti kecintaan orang orang mukmin kepada Allah.

Al - Mahabbah ( Kecintaan ) ada tiga macam:

  1. kecintaan kepada Allah, hal ini tidak menafikan tauhid, bahkan dia termasuk kesempurnaannya tauhid, maka tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah, dan kecintaan kepada Allah adalah : hendaklah kamu cinta karena Allah dan benci karena Allah ta'ala. Karna Allah itu mencintai orangnya atupun kepada perbuatannyaa, dan ini termasuk kesempurnaan tauhid.

  1. kecintaan thobiiyah { kebiasaan } : hal ini tidak mempengaruhi seseorang atas kecintaannya kepada Allah, dan hal ini juga tidak menafikan  kecintaan kepada Allah, seperti cinta kepada istri, cinta pada anak, cinta pada harta, oleh karena itu Rasulullah pernah di Tanya, " ya Rasulullah, siapakah yang kamu cintai ? beliau menjawab " Aisyah " kalau yang dari laki laki ? bapaknya { abu bakar } dan diantara yang lainnya adalah cinta pada makanan, minuman, pakaian.

  1. kecintaan bersama  Allah yang  menafikan cinta pada Allah, yaitu menyamakan kecintaan pada selain Allah sebagaimana cintanya kepada Allah atau dia lebih mencintai hal tersebut dari pada Allah ta'ala. Di sebabkan apabila terjadi pertentangan antara cinta pada Allah dengan yang lainnya dia mengedepankan cinta pada selain Allah, dan yang demikian itu adalah menjadikan kecintaan sebagai tandingan selain Allah.  

Wallahu A’lam





      
                                     






0 komentar:

Posting Komentar