NAMA KELAHIRAN DAN SIFAT BELIAU
Nama lengkap beliau adalah Thowus bin Kaisan Al Yamani Al Humari. Abu Hatim bin Hibban dan Abu Bakar bin Manjawaeh berkata " ibunya berasal dari keturunan Persia dan ayahnya berasal dari Qosit. Adz Dzahabi berkata " menurutku ia dilahirkan pada masa kekhalifahan Ustman bin Affan atau sebelumnya ".
Ada yang menyebutkan bahwa namanya " Dzakwan " dan " Thowus " hanya laqob baginya[1]
Yahya bin Muin berkata " dia dipanggil dengan sebutan Thowus karena dia salah seorang pembesar para Quro' dan suaranya sangat merdu ".[2]
Thowus adalah seorang yang alim, kokoh, kuat, rapi dan paham terhadap ma'na-ma'na Al Qur'an. Dan pemahaman beliau terhadap Al Qur'an dikarenakan sangking seringnya beliau bermajlis dengan para sahabat, sehingga beliau meriwayatkan dari mereka dan untuk mereka. Hanya saja beliau lebih sering bermajlis dengan sahabat " Ibnu Abbas " sehingga beliau lebih banyak mengambil darinya tentang penafsiran Al Qur'an dari pada dari sahabat yang lain. Dan Thowus juga sebagai orang yang waro' dan amanah sampai Ibnu Abbas berkata tentangnya " sungguh aku tidak menyangka bahwa Thowus termasuk ahli jannah "[3]
SANJUNGAN PARA ULAMA'
Abdurrahman bin Abi Bakar Al Mulayili berkata " aku pernah meihat Thawus dengan tanda bekas sujud diantara kedua matanya "[4]
Atho' bin Abi Robah dari Ibnu Abbas berkata " sesungguhnya aku yakin bahwa Thawus adalah seorang penghuni surga "[5]
Ibnu Syihab berkata " jika kamu melihat Thawus maka kamu akan melihat bahwa dia bukanlah tipe pendusta "[6]
Ibnu Hibban berkata " dia adalah ahli ibadah di Yaman, ahli fikih dan merupakan pembesar tabiin " [7]
Amru bin Dinar berkata " aku belum pernah melihat seseorang seperti Thowus "[8]
Ibrohim bin Maisaroh berkata " tidaklah aku melihat seseorang semulia amirul mu'minin ( Sulaiman bin Abdul Malik ) kecuali Thowus "
GURU DAN MURID
Al Mizi berkata " dia meriwayatkan hadits dari beberapa orang yaitu Jabar bin Abdulloh, Hajar Al Mudarri, Ziyad bin Al A'jam, Zaid bin Arqom, Abdulloh bin Saddad bin Al Hadi, Abdulloh bin Abbas, Abdulloh bin Umar bin Al Khotob, Abdulloh bin Amr bin Al Ash, Muadz bin Jabal, Abu Huroiroh, Sayyidah Aisyah [9]
Al Hafidz barkata ' yang meriwayatkan dari beliau adalah puteranya sendiri Abdulloh, Wahab bin Munabbih, Sulaiman Al Qoimi, Sulaiman Al Ahwal, Abu Zubair, Ibrohim bin Maisaroh, Habib bin Abi Tsabit, Al Hakam ibnu Utbah, Al Hasan bin Muslim bin Yanaq, Sulaiman bin Musa Ad Dimasqi, Abdul Karim Al Jazairi, Abdul Karim Abu Umayyah, Abu Malik bin Maisaroh, Amir bin Syu'aib, Amr bin Muslim Al Jundi, Mujahid, Laits bin Abi Salam, Hisyam bin Hujair[10]
MUTIARA PERKATAAN
Dari Aban Abu Nujaih dari ayahnya berkata " sesungguhnya Thowus pernah berkata kepadanya " wahai Abu Nujaih barang siapa berkata ( memberi nasehat ) dan bertaqwa kepada Alloh adalah lebih baik dari pada orang yang diam dan bertaqwa kepada Alloh "[11]
Dari Hasyim bin Bujair dari Thowus dia berkata " ibadah seseorang tidaklah sempurna sampai ia menikah "[12]
Dari Thowus dia berkata " tidaklah ada suatu ucapan yang diucapkan ibnu Adam kecuali akan ditanyakan kepadanya hingga rintihan pada saat sakitnya"[13]
Dari Sufyan berkata " aku pernah mendengar Thowus berkata " tidak ada yang bisa mengembalikan ( mengingatkan ) seseorang kepada agamanya kecuali kubur"
Thowus berkata kepada Abi Abdilloh Asy-Syami " takutlah kepada Alloh dengan sebenar-benarnya sehingga tidak ada yang menjadikan kamu takut selain-Nya dan berharaplah kepada-Nya dengan harapan yang lebih dari dari ketakutanmu kepada-Nya dan cintailah manusia seperti apa yang kamu cintai pada dirimu sendiri "[14]
Lais bin Abi Sulaim berkata " bahwa Thowus mengulangi hadits perhuruf dan berkata belajarlah untuk dirimu sesungguhnya amanah telah pergi meninggalkan manusia"[15]
MENINGGALNYA
Muhammad bin Umar Al Waqidi, Yahya bin Al Qoththan dan Al Haitsam serta yang lain mengatakan " Thowus meninggal dunia pada tahun 106 H ada yang mengatakan bahwa kematiannya adalah pada hari tarwiah di bulan Dzulhijah, khalifah Hisyam bin Malik ikut dalam menyolati jenazahnya[16]
Dari Abdur Rozaq dari ayahnya berkata " Thowus meninggal dunia di Makkah, penduduk Makkah tidak langsung mensholati hingga datangnya khalifah Hisyam bin Abdul Malik dengan pengawalnya .
[1] Bidayah wa nihayah juz 6/262
[2] Tahdzib al kamal
[3] tafsir wal mufassir
[4] syiar alam nubala' 5/44
[5] ibid 5/39
[6] ibid 15/42
[7] ats tsiqot 4/391
[8] syiar alam nubala' 5/523
[9] tahdzib al kamal 13/158
[10] tahdzib at tahzib 5/9
[11] al hiliyah auliya' 4/5
[12] ibid 4/6
[13] syiar alam nubala' 5/43
[14] ibid 5/523
[15] ibid 5/523
[16] ibid 5/45
0 komentar:
Posting Komentar