Copyright © ISLAMIND
Design by Dzignine
Selasa, 13 Desember 2011

Hamad Bin Abi Sulaiman




          Hammad adalah anak dari Abu Sulaiman bin Muslim Al-Kufi, yaitu budak dari Abu Musa Al-Asy'ari. Dia mempunyai jenggot yang berwarna kelabu. Beliau termasuk Shigorut-Tabi'in(tabi'in kecil). Tidak banyak hadits yang beliau riwayatkan karena beliau meninggal sebelum meriwayatakan banyak hadits. Guru beliau yang paling masyhur adalah Anas bin Malik.
Hammad adalah seorang ulama yang cerdas, faqih, tsiqoh, dan sangat tinggi ilmunya. Ibnu Sabromah mengatakan: "tidak ada seorangpun yang lebih tinggi ilmunya daripada Hammad".

1. Kedermawanan Hammad bin Abi Sulaiman
Beliau adalah orang yang kaya, pemurah dan dermawan. Ketika bulan Romadhon tiba, beliau memberi makan orang yang berbuka sebanyak 500 orang, dan setelah sholat 'Id, beliau memberi setiap dari mereka 100 dirham perorang.
Ash-Sholat bin Bisthom mengatakan: "setiap hari pada bulan Romadhon, Hammad memberi makan sebanyak 50 orang yang berbuka, ketika malam 'Idul Fithri beliau memberi setiap mereka satu pakaian".
Daud At-tho i mengatakan: "Hammad bin Abi Sulaiman adalah orang yang pemurah dalam soal makanan dan dermawan dalam soal dinar dan dirham".
Zakariya bin 'Adi meriwayatkan dari Ash-Sholat bin Bisthom dari bapaknya, ia berkata: "suatu saat Hammad bin Abi Sulaiman mengunjungiku. Dia bersamaku hampir seharian penuh. Maka ketika dia hendak pergi dia berkata:  "Lihatlah dibawah bantalmu". Maka ketika dia telah berlalu aku menghapiri bantalku, dan kutemukan banyak sekali dinar dan dirham".
Muhammad bin Shobih berkata: "suatu saat ada seorang yang datang kepada Abu Az-Zinad untuk meminta shodaqoh, maka hal itu diceritakan kepada Hammad bin Abi Sulaiman. Abu Az-Zinad adalah orang yang membantunya pada sebagian pekerjannya. Lalu dia berkata: "berapa uang yang diinginkan temanmu itu dari Abu Az-Zinad?" Dia menjawab: "1000 Dirham". Lalu Hammad berkata: "perintahkan kepadanya untuk memberinya 5000 dirham".

2. Akhlak Hammad bin Abi Sulaiman
Ma'mar berkata: "Tidaklah aku melihat orang yang lebih faqih daripada Az-Zuhri, Hammad dan Qotadah". Baqiyah berkata: "Hammad adalah orang yang jujur". Ibnu Mu'ayyan berkata: "Hammad adalah orang yang tsiqoh". Abu Hatim berkata: "Hammad adalah orang yang jujur, dia benar dalam ilmu fiqihnya".
Dalam bertutur kata beliau sangat berhati-hati sekali, meskipun beliau dituduh sebagai seorang murji'ah, beliau tidak mencela orang yang menuduhnya. Ma'mar berkata: "suatu saat kami datang kepada Abu Ishaq lalu beliau berkata: 'dari mana kalian?' Kami menjawab: 'dari rumah Hammad'. Kemudian beliau berkata: 'apa yang dikatakan saudara kalian yang murjiah itu?'. Kemudian kami berkunjung kerumah Hammad beliau juga bertanya: 'dari mana kalian?' kami menjawab 'dari rumah Abu Ishaq'. Maka beliau menasihati kami: 'tetaplah kalian bermulazamah dengan guru kita itu, karena dia mengkhawatirkan kalian'". Inilah sikap yang ditunjukkan oleh beliau. Ketika beliau dituduh murjiah beliau tidak mencela orang yang mencelanya, bahkan beliau berpesan agar tetap bermulazamah kepada Abu Ishaq.    
Beliau termasuk orang yang paling faqih pada zamannya. Dikatakan bahwa paling faqihnya ahli Kufah adalah Ali dan Ibnu Mas'ud, paling faqihnya sahabat mereka adalah Alqomah, paling faqihnya sahabat  Alqomah adalah Ibrohim, paling faqihnya sahabat Ibrohim adalah Hammad bin Abi Sulaiman, paling faqihnya sahabat  Hammad adalah Abu Hanifah, paling faqihnya sahabat  Abu Hanifah  adalah Abu Yusuf, paling faqihnya orang pada masa itu adalah Muhammad, dan paling faqihnya sahabat Muhammad pada waktu itu adalah Abu 'Abdillah 'Asy-Syafi'i.
          Hammad bin zaid pernah dinasihati oleh Hammad bin sulaiman," barangsiapa yang memberatkan orang lain maka ia akan merasakan  berat"
  
3. Beberapa Hadits yang Diriwayatkan oleh Hammad
Meskipun tidak banyak hadits yang beliau riwayatkan, tetapi hadits-hadits yang beliau riwayatkan adalah hadits yang terkenal dan hukumnya dipakai oleh kaum muslimin hungga sekarang. Diantaranya hadits tentang bacaan tahiyat pada waktu sholat. (Ahmad 2/4382; Muslim:62).
Beliau juga mendengar langsung dari Anas bin Malik sebuah hadits yang sangat masyhur yaitu: "Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka silahkan menempati tempat duduknya di neraka"(Ahmad 4/13098, 13188, 13963; Bukhori 108; muslim bab Iman 112; Tirmidzi 2661; Ibnu Majah 32).
Al-Bukhori meriwayatkan dalam shohihnya bahwasannya Hammad berkata: "apabila telah tetap suatu keputusan dari hakim, maka rajamlah(orang yang berzina)".

4. Guru-Guru dan Murid-Muridnya
Dia meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik, Zaid bin Wahab, Said bin Musayyab, Said bin Jabir, Ikrimah, Abi Wail, Ibrohim An-Nakho'i, Al-Hasan, Abdillah bin Buraidah, Asy-Sya'bi, Abdurrohman Bin Sa'd.
          Adapun yang meriwayatkan darinya adalah, anaknya Ismail, 'Ashim Al-Ahwal, Du'bah, Ast-Tsauri, Hammad bin Salamah, Mis'ar bin Kidam, Hisyam Ad-Dustuwa'i, Abu Hanifah, Hakam bin 'Atiyah, Al-A'mas, Mughiroh, Al-Hakam bin 'Utaibah, Muhammad bin Aban Aj-ju'fi, Hamzah Az-Ziyat, Syu'bah bin Al-Hajjaj, Abu Bakar An-Nahsyali, dan Kholq.
Iyas Asy-Syaibani pernah bertanya kepada Ibrohim An-Nakho'i: "siapa orang yang harus kami tanya setelah engkau?" ia menjawab: "Hammad (bin Abi Sulaiman)". Beliau juga pernah berkata: "bertanyalah kalian kepada Hammad, karena semua pertanyaan yang diajukan orang kepadaku dia telah menanyakan juga kepadaku". Ibnu Idris pernah berkata: "tidaklah aku mendengar Asy-Syaibani menyebut nama Hammad kecuali dia memujinya".

5. Wafatnya Hammad bin Abi Sulaiman
Ulama berbeda pendapat mengenai  tahun wafatnya beliau ada yang mengatakan tahun 120 H, ada juga yang mengatakan 119 H.
Abu Bakar bin Abi Syaibah mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 120 H, pendapat ini juga dibenarkan oleh Abu Na'im Al-Kufi, ada juga yang mengatakan bahwa beliau meninggal pada tahun 119 H. ini adalah pendapat Bukhori dan Ibnu Hibban dalam kitab 'Ats-tsiqot'.




Referensi:
1.     Siyar A'lam An-Nubala; jilid 6; Imam Adz-Dzahabi.
2.    Tahdzibut Tahdzib; jilid 3; Ibnu Hajar Al-'Asqolani. 

0 komentar:

Posting Komentar