Problem Seksualitas Remaja
"Kebiasaan jelek" (maaf, baca: onani dan masturbasi) adalah problematika seksual yang paling besar yang dilakukan oleh anak remaja atau anak yang memasuki masa puber, baik laki-laki maupun perempuan. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang tua merasa cemas dan khawatir. Kebiasaan ini bisa diartikan sebagai suatu aktivitas mempermainkan daerah sekitar organ seksual untuk mencapai kenikmatan. Terkadang, kebiasaan jelek ini juga dilakukan oleh anak-anak pada usia yang masih tergolong dini. Kebiasaan ini bisa diobati dengan mudah, khususnya pada anak-anak pada usia 1 atau 2 tahun (sebab hal ini adalah alami ketika memasuki tahapan masa genital). Yaitu dengan pura-pura tidak tahu akan gerak-gerik dan tidak membiarkan sang anak berlama-lama dalam kamarnya. Akan tetapi masalah akan menjadi demikian sukar manakala hal itu dilakukan oleh remaja, khususnya pada awal-awal masa puber dimana ia masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu, serta banyak masuk ke kamar kecil. Atau semakin besarnya keinginan untuk telanjang di depan diri sendiri (mengaca -pent) atau di depan perempuan. Masalah ini berbeda antara anak kecil dengan remaja ketika mereka menyentuh organ-organ reproduksi, dimana anak remaja akan merasa adanya kenikmatan yang lebih daripada anak kecil. Hal ini menjadikan anak remaja semakin mendalam "perasaan nikmatnya" ketika melakukan kebiasaan jeleknya ini bila ia menonton TV, dan mendengarkan nyanyian yang rusak. Hal-hal ini bisa membangkitkan nafsu seks pada orang dewasa, maka bagaimana lagi dengan anak remaja??!
Demikian juga majalah-majalah yang rusak, maka anak laki-laki lebih banyak merasakan kenikmatan dengan melihat gambar daripada anak perempuan. Hal ini karena perbedaan organ-organ reproduksi diantara dua gender itu. Akan tetapi, siapa sih remaja dan anak-anak yang suka melakukan kebiasaan jelek ini?
Pada hakikatnya, adanya anak-anak yang suka melakukan kebiasaan jelek ini adalah karena mereka kehilangan "pemeliharaan" secara emosional. Maksudnya, kedua orang tua tidak atau kurang perhatian, tidak bisa menjadi teman bagi anak-anaknya, serta "tidak mengerti" dunia luar rumah yang menjadi "ekosistem" anaknya. Semua kelalaian orang tua dan saudara-saudaranya itulah yang turut mendorong sang anak melakukan kebiasaan jelek itu.
Adapun kenapa sang anak atau remaja sampai melakukan kebiasaan jelek itu? Jawabannya adalah karena inilah satu-satunya cara yang dengannya sang anak merasakan ketenangan dan kepuasan jiwa, serta adanya kompensasi rasa sayang dan cinta serta perhatian dari orang tuanya yang hilang. (Abm)
Sumber: Majalah Al-Furqan (Kuwait) No. 76/Th 08
Oleh Maryam Al-Sa'id
0 komentar:
Posting Komentar