Copyright © ISLAMIND
Design by Dzignine
Sabtu, 17 Desember 2011

Hukum Mengeraskan 'Rabbana Laka Al Hamdu' Bagi Imam dan Makmum


Hukum Mengeraskan
 'Rabbana Laka Al Hamdu' Bagi Imam dan Makmum

·        Fikih Sunnah (Sayyid As-Sabiq)
 (إذا قال الامام سمع الله لمن حمده فقولوا اللهم ربنا ولك الحمد، فإن من وافق قوله قول الملائكة غفر له
 ما تقدم من ذنبه)
"Apabilan imam berkata 'Samiallahu liman hamidah' maka katakan 'Allahuma rabbana wa laka al hamdu'. Maka barangsiapa yang mengucapkannya bersamaan dengan perkataan Malaikat, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu." (H.R. Ahmad)
Sayyid As-Sabiq di dalam kitab fikh sunnah, menjelaskan hadist Abu Hurairah di atas yang diriwayatkan oleh  imam Ahmad dan yang lainnya sebagai berikut:

فمعناه قولوا: (ربنا لك الحمد) مع ما قد علمتموه من قول سمع الله لمن حمده، وإنما خص هذا بالذكر، لانهم كانوا يسمعون جهر النبي صلى الله عليه وسلم (سمع الله لمن حمده) فإن السنة فيه الجهر ولا يسمعون قوله: ربنا لك الحمد، لانه يأتي به سرا.
 وكانوا يعلمون قوله صلى الله عليه وسلم: (صلوا كما رأيتموني أصلي) مع قاعدة التأسي به صلى الله عليه وسلم مطلقا، وكانوا يوافقون في (سمع الله لمن حمده) فلم  يحتج إلى الامر به، ولا يعرفون (ربنا لك الحمد) فأمروا به
Maksud dari ('Katakan ; Rabbana laka al hamdu') bersama dengan perkataan yang kalian telah ketahui yakni 'Samiallahu liman hamidah' yang dikhususkan untuk dzikir. Karena Para Sahabat mendengar bacaan 'Samiallahu liman hamidah' yang diucapkan Rosulullah dengan suara keras karena sunnahnya harus dikeraskan dan mereka tidak mendengar Rosulullah mengucapkan 'Rabbana laka al hamdu' karena sunnahnya dibaca pelan.
Rosulullah r bersabda,   (صلوا كما رأيتموني أصلي)"Sholatlah kalian sebagaiman kalian melihat aku sholat."  Ini merupakan perintah untuk mengikuti sholatnya Rosulullah r secara mutlak. Mereka mengetahui lafadz 'Samiallahu liman hamidah' (karena Rosulullah membacanya keras) sehingga tidak perlu perintah untuk melafadzkan dan mereka tidak mengetahui lafadz 'Rabbana laka al hamdu' karena Rosulullah tidak mengeraskannya, maka dari itu beliau memerintahkan Para sahabat untuk membacanya hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam nawawi dan Ashabuhu.[1]
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa para sahabat tidak mendengar bacaan Rosulullah r Rabbana lakal hamdu karena Rosulullah membacanya dengan pelan. Kemudian setelah itu Rosulullah mengajarkan kepada para Sahabat bentuk lafadznya. Dengan demikian Bacaaan Rabbana lakal hamdu menurut sunnah dibaca dengan pelan karena kita disuruh untuk mengikuti tata cara sholatnya Rosulullah r.
·        Nailul Authar (Imam Syaukani)
وَرُوِيَ عَنْ عُمَرَ قَالَ أَبُو عُمَرَ مِنْ وُجُوهٍ لَيْسَتْ بِالْقَائِمَةِ إنَّهُ قَالَ : يُخْفِي الْإِمَامُ أَرْبَعًا التَّعَوُّذَ وَبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ وَآمِينَ وَرَبَّنَا لَك الْحَمْدُ
Di dalam kitab Nailul Authar Imam Syaukani telah menukil riwayat dari Umar t bahwa Abu Umar berkata, empat bacaan imam yang harus dipelankan; At-Ta'awudz, basmalah, amin dan Rabbana lakal hamdu.[2]
·         Al-Lajnah Daimah Lilbuhutsi Ilmiyah wal Ifta'
Dewan lajnah daimah yang diketuai oleh Syaikh Bin Baz ditanya tentang imam yang mengucapkan 'rabbana laka al hamdu' ketika bangun dari ruku' dengan suara keras pengganti bacaan 'samiallahu liman hamidah'?
Dijawab, hadist Abi Said Al-Hudri t beliau berkata,
« كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا رفع رأسه من الركوع قال: ربنا لك الحمد ملء السموات والأرض »
          "Adalah Rosulullah r jika mengangkat kepalanya bangun dari ruku' beliau berkata, 'Rabbana laka al hamdu mil'us samaawati wal ardy." (H.R Muslim, Ahmad, Abu Daud).
Ini adalah dzikir yang dilafadzkan setelah bangun dari ruku' dan setelah bacaan imam 'Samiallahu liman hamidah' dan telah tercantum di dalam shahihain hadist Abu Hurairah t beliau berkata;
« كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قام إلى الصلاة يكبر حين يقوم ثم يكبر حين يركع ثم يقول: سمع الله لمن حمده حين يرفع صلبه من الركعة، ثم يقول - وهو قائم -: ربنا ولك الحمد »
       "Adalah Rosulullah apabila berdiri untuk melaksanakan sholat beliau bertakbir dan bertakbir kembali ketika ruku' kemudian berkata 'Samiallahu liman hamidah' ketika bangun dari ruku', setelah itu beliau berkata dalam posisi berdiri 'Rabbana laka al-hamdu'" (H.R. Bukhari Ahmad dan muslim).
.....أن المراد في حديث أبي سعيد الخدري قول: ربنا ولك الحمد، بعد أن يقول: سمع الله لمن حمده. ومن هذا يتبين أن قول: ربنا ولك الحمد، في الرفع من الركوع بدلا من: سمع الله لمن حمده - بدعة، وتحريف للأذكار في الصلاة عن مواضعها.

Maksud dari hadist Abi Said Al-Hudri diatas adalah "Rabbana laka al hamdu" diucapkan setelah bacaan "Samiallahu liman hamidah". Dari sini dapat disimpulkan bahwa ucapakan "rabbana laka al hamdu" dengan suara keras sebagai pengganti dari bacaan "Samiallahu liman hamidah" adalah bid'ah dan telah merubah dzikir-dzikir sholat dari tempat semestinya.[3]
·         Nihayatul Muhtaj ila Syarhil Manhaj
Dijelaskan oleh penulis    kitab "Nihayatul Muhtaj Ila Syarhi Mahaj" ketika menerangkan tentang hadist,
{ إذَا قَالَ الْإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَقُولُوا رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ أَوْ رَبَّنَا وَلَك الْحَمْدُ }
"Apabila Imam mengucapkan 'Sami'allahu liman hamidah', maka katakan 'Rabbana lakal hamdu"

أَيْ مَعَ مَا عَلِمْتُمُوهُ مِنْ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، وَإِنَّمَا اقْتَصَرَ عَلَى رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ لِأَنَّهُ كَانَ يَجْهَرُ بِسَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَتَتَبَّعَهُ النَّاسُ ، وَكَانَ يُسِرُّ بِرَبَّنَا لَك الْحَمْدُ فَلَا يَسْمَعُونَهُ غَالِبًا فَنَبَّهَهُمْ .....
Maksudnya bacalah "Rabbana lakal hamdu". bersamaan dengan ucapan yang kalian telah ketahui yakni 'samiallahu liman hamidah. Karena Rosulullah r ketika itu menjahrkan kalimat 'samiallahu liman hamidah sehingga para sahabat bisa menirukannya dan beliau memelankan bacaan 'Rabbana lakal hamdu' sehingga para sahabat tidak mendengarnya (dan tidak bisa menirukannya). Maka setelah itu Rosulullah mengajarkan kalimat tersebut kepada para sahabat yang ada.[4]
·        Fathul Baari (Ibnu Hajar Al-Asqolani)
Ibnu Hajar Al-Asqolani didalam Fathul Baari menjelaskan hadist dari Rifa'ah bin Rofi' beliau berkata, "Pada suatu hari kami sholat di belakang Rosulullah r , ketika beliau bangun dari ruku' beliau berkata, 'Samiallahu liman hamidah', ada seorang laki-laki yang  mengucapkan 'Rabbana lakal hamdu hamdan katsiran thoyyiban mubarkan fiih'. Setelah selesai sholat beliau memalingkan mukanya dan berkata,
(من المتكلم آنفا)؟ قال الرجل: أنا يا رسول الله، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (لقد رأيت بضعة  وثلاثين ملكا يبتدرونها، أيهم يكتبها أولا)
          "Siapa yang berkata tadi? Seorang laki-laki menjawab, 'Saya ya Rosulullah,' kemudian Rosulullah bersabda, 'Sungguh saya telah melihat tiga puluhan malaikat berlomba-lomba ingin menjadi yang pertama yang mencatat perkataan tadi." (H.R. Ahmad, Al Bukhari, Malik dan Abu Daud).
وَالْحِكْمَة فِي سُؤَاله صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهُ عَمَّنْ قَالَ أَنْ يَتَعَلَّم السَّامِعُونَ كَلَامه فَيَقُولُوا مِثْله ..... وَعَلَى جَوَاز رَفْع الصَّوْت بِالذِّكْرِ مَا لَمْ يُشَوِّش عَلَى مَنْ مَعَهُ
Beliau Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata, "Hikmah dari pertanyaan Rosulullah di atas adalah supaya orang yang mendengar perkataan tadi bisa belajar dan mengucapkan dengan perkataan yang semisal. Sedangkan hikmah yang lain adalah boleh mengeraskannya dengan syarat tidak menggangu orang yang sholat bersamanya.[5]






[1].Fikih Sunnah ;1/ 162
[2].Nailul Authar 1-2/259
[3]. Lajnah daimah lilbuhutsi ilmiyah wal ifta';8/ 484
[4]. Nihayatul muhtaj ila syarhil manhaj: 4/214
[5].Fathul Baari; 3/188

1 komentar:

  1. Saya Achmad Halima Saya ingin menyaksikan karya bagus ALLAH dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang tinggal di sini di Indonesia, Asia dan di beberapa negara di seluruh dunia.
     Saat ini saya tinggal di Indonesia. Saya seorang Janda dengan empat anak dan saya terjebak dalam situasi keuangan pada MARET 2017 dan saya perlu membiayai kembali dan membayar tagihan saya,
    Saya adalah korban penipuan pemberi kredit 3-kredit, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang yang saya berutang, saya dibebaskan dari penjara dan saya bertemu dengan seorang teman, yang saya jelaskan mengenai situasi saya dan kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dapat diandalkan.
    Bagi orang-orang yang mencari pinjaman? Jadi Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman di internet penipuan di sini, tapi mereka masih sangat nyata di perusahaan pinjaman palsu.
     Saya mendapat pinjaman dari ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM sebesar Rp900.000.000 dengan sangat mudah dalam waktu 24 jam setelah saya melamar, jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus ALLAH melalui ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya saran jika anda membutuhkan pinjaman silahkan hubungi ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM. hubungi mereka melalui email:. (alexanderrobertloan@gmail.com)
    Anda juga bisa menghubungi saya melalui email saya di (achmadhalima@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman.

    BalasHapus