ILMU ALLAH TENTANG MAKHLUK
(21)وَلَمْ يَخْفَ عَلَيْهِ شَيْءٌ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَهُمْ وَعَلِمَ مَا هُمْ عَامِلُوْنَ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَهُمْ.
(21) Tidak ada sesuatu yang tersembunyi bagi-Nya sebelum Dia menciptakannya, dan Dia mengetahui amal perbuatan mereka sebelum Dia menciptakannya.
Meyakini matan ke-21 ini akan membedakan orang yang meyakininya dengan Rafidhah dan Qadariyah. Rafidhah dan Qadariyah meyakini bahwa sebelum menciptakan dan mengadakan sesuatu, Allah tidak memiliki pengetahuan apa-apa tentangnya. Jadi menurut mereka Allah tidak tahu berapa jumlah penduduk bumi tiga hari lagi, misalnya. Karena Dia belum memastikan berapa bayi yang dilahirkan dan berapa orang yang meninggal dunia. Sebagaimana Allah tidak tahu berapa jumlah bayi yang akan dilahirkan dengan cara normal dan yang harus dibedah caesar; berapa orang yang mati kecelakaan, bunuh diri, atau sebab lainnya. Subhânallâh! Bagaimana bisa mereka berprasangka seburuk ini kepada Allah?
Entah bagaimana mereka mentakwilkan firman Allah, “Telah (dekat masa) dikalahkannya Romawi, di negeri yang terdekat. Dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang.” (QS. ar-Rûm: 2-3) Padahal ketika ayat ini diturunkan kekalahan bangsa Romawi belum terjadi.
Entah bagaimana pula mereka menjelaskan ayat-ayat dan hadits-hadits tentang tanda-tanda hari Kiamat yang bahkan sebagiannya sampai hari ini belum terjadi? Apakah menurut mereka Allah tidak mengetahui semua itu? Lantas dari mana dan buat apa Allah memberitahukannya kepada kita?
Matan ke-21 ini menegaskan bahwa sejak sebelum Allah menciptakan makhluk, Allah telah mengetahui tentangnya berikut apa yang terjadi dengannya dan apa yang akan dilakukannya, hingga ke detail-detailnya. Allah berfirman, “Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.” (QS. Âli ‘Imrân: 5)
“Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?” (QS. al-Baqarah: 77)
“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. al-Baqarah: 255)
“Katakanlah: Al Quran itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Furqân: 6)
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Hûd: 6)
Dan inilah doa Nabi Ibrahim yang diabadikan oleh Allah berisi pengakuannya akan keluasan ilmu Allah, “Wahai Rabb kami, Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.” (QS. Ibrâhîm: 38)
Demikianlah, butir-butir pasir di pantai, debur ombak di lautan, kepak sayap burung-burung di angkasa, kilau bintang gemintang di cakrawala, desir darah yang mengalir dalam setiap tubuh, semuanya diketahui oleh Allah Subhânahu wa Ta’âlâ.
Ilmu Allah Tentang Amal Makhluk
Allah mengetahui semua aktivitas kita, yang baik dan yang buruk. Di mana pun dan kapan pun kita melakukannya. Di keheningan malam, ataupun di keramaian siang. Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,
“Dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kalian.” (QS. Muhammad: 30)
“Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS. al-Baqarah: 96)
“Dan Allah Maha mengetahui siapa orang-orang yang zhalim.” (QS. al-Baqarah: 246)
“Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, Maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menenerima pahala) nya; dan Allah Maha mengetahui orang-orang yang bertakwa.” (QS. Âli ‘Imrân: 115)
“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.” (QS. at-Taubah: 44)
“Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. dan Allah mengetahui orang-orang yang zhalim.” (QS. at-Taubah: 47)
Ilmu Allah Tentang Isi Hati
Lebih dari itu semua, Allah Maha mengetahui isi hati atau batin kita. Sama saja apakah itu dimanifestasikan ataupun tidak. Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah Mengetahui’. Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Âli ‘Imrân: 29)
“Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (QS. Âli ‘Imrân: 119)
“Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: ‘Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?’. Katakanlah: ‘Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah’. Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini”. Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang Telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha mengetahui isi hati.” (QS. Âli ‘Imrân: 154)
“Dan dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.” (QS. al-An’âm: 3)
“(Yaitu) ketika Allah menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah) banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati.” (QS. al-Anfâl: 43)
Ilmu Allah Tentang Orang Kafir
Allah mengetahui apa yang terjadi pada makhluk-Nya jika terjadi sesuatu pada mereka sementara pada kenyataannya sesuatu itu tidak terjadi. Tentang orang-orang kafir yang mendapat siksa di neraka Allah berfirman, “Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya.” (QS. al-An’âm: 28)
Dan tentang kondisi mereka di dunia, Allah berfirman, “Kalau sekiranya ada kebaikan pada diri mereka yang Allah ketahui, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar. Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu).” (QS. al-Anfâl: 23)
Dan berfirman, “Sesungguhnya orang-orang kafir itu, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga beriman.” (QS. al-Baqarah: 6)
Dus, ayat-ayat di atas baru sebagian firman Allah Subhânahu wa Ta’âlâ yang menjelaskan kesempurnaan ilmu-Nya tentang sekalian makhluk. Jika kita selalu membaca al-Quran lengkap dengan makna dan tafsirnya tentu tidak akan dihinggapi keraguan tentang kesempurnaan ilmu Allah ini.
Wallâhu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar