Analisa Kebutuhan Sessi dan Pengembangan Kurikulum
Sebuah kajian dan penerapan pada halaqoh
Tips: AMBAK dari materi
- Seorang pendidik dituntut untuk mampu mengembangkan materi secara mandiri, karena kondisi lapangan akhirnya berbeda dengan lapangan lainnya.
- Kondisi halaqoh sangat bervariasi, sehingga seorang pendidik harus mampu membuat halaqoh menjadi dinamis dan terus dikendalikan menuju tujuan pencapaian dakwah (tujuan fikroh dakwah) dan pencapaian individu (muwashofat).
- Pendidik adalah pelaksana dan pengelola halaqoh, sehingga sepenuhnya tanggung jawab ada di tangannya. Sehingga ketrampilan menguasai kurikulum serta pengembanganya perlu dikuasi dengan baik.
- Penguasaan teknik peengembangan kurikulum, akan menjawab orang mendidik dengan insting atau kehabisan materi sehingga memberikan materi dengan “ngacak”. Ingat materi dapat dibuat sendiri, asal mengerti cara membuatnya.
- Banyak orang ingin dapat mengisi halaqoh, namun takut tidak menguasai materi.
- Jumlah materi sangat banyak, tetapi apakah kita telah mampu memilih materi apakah yang paling sesuai untuk diberikan pada halaqoh pada saat ini?
- bagaimana jika kita kita merasa kehabisan materi? apa yang kita akan lakukan?
- Membuat orang yang mengelola halaqoh menjadi nyaman dan senang. Happy ending.
Tujuan instruksional materi merupakan seting dari pendidik, sedangkan AMBAK (apa manfaatnya bagiku) merupakan seting dari peserta belajar dalam halaqoh atau sebuah pelatihan. Tips AMBAK di atas sebenarnya merupakan tujuan instruksional dari materi ini.
ENAM KEKTRAMPILAN DASAR UNTUK PENDIDIK (basic skill for murabbi)
Ketrampilan paling awal yang harus dimiliki oleh seorang pendidik adalah mengetahui arah proses pendidikan itu sendiri, karena dari langkah paling awal itulah akan menentukan langkah selanjutnya. Langkah-langkah lainnya adalah untuk membantu efektifitas pencapaian tujuan proses pendidikan. Bagaimana kemampuan anda dalam merumusakan tujuan tarbiah?
Posisi Analisa kebutuhan dalam proses pembuatan kurikulum
Analisa kebutuhan pelatihan diistilahkan dengan need assessment training. teknik ini sangat bermanfaat untuk digunakan dalam halaqoh dalam proses pengembangan materi. pada bagan berikut dapat dilihat posisi analisa kebutuab dalam proses pembuatan kurikulum
MATERILAS DEVELOPMENT
Ada 8 kegiatan penting dalam mengembangkan proses tarbiah.Yang utama dari yang paling utama adalah:
PENDIDIK HARUS MENGUASAI MUWASHOFAT
DENGAN BAIK PADA SETIAP LEVELNYA
Cara menganalisa adalah:
Ketahuilah dengan baik tujuan tarbiah secara menyeluruh (kamil dan syamil), kemudian perhatikan:
- Adakah gap antara kondisi peserta halaqoh saat ini dengan muwashofat
- Adakah program yang harus berjalan, sehingga memerlukan dukungan pencapian muwashofat
- Adakah masalah peserta, sehingga dapat terselesaikan dengan pencaapaian muwashofat
- Adakah muwashofat yang belum dicapai
- Tanyakan kepada peserta, adakah sesuatu ilmu atau ketrampilan yang diinginkan. Kemudian anda mengarahkan pada pencapian muwashofat.
- Adakah program droping (contoh: menyelenggarakan tabligh, demo dll, sehingga mereka perlu mendapatkan materi secara khusus), kemusian kembangkan dari muwashofat.
- Lihatlah kinerja mereka, adakah sesuatu yang perlu ditingkatkan.
- Adakah sesuatu yang dapat dimiliki, sehingga peserta didik mempunyai kemampuan yang lebih.
beberapa pertanyaan di atas akan bermanfaat untuk memandu pendidik dalam menemukan arah tujuan proses belajar.
Ingat belajar efektif jika seseorang memiliki tujuan dalam mendidik atau belajar.
Mengembangkan Kurikulum Pendidikan
Mengembangkan kurikulum atau developing a curriculum (DACUM), adalah ketrampilan yang sangat penting harus dimiliki oleh seorang guru, apalagi pendidikan kita mengacu ada
Tarbiah berorientasi pada pencapaian muwashofat dan
Pendidikan non formal
Sehingga seni seorang guru dalam mendidik sangat berpengaruh sekali.” Sebenarnya bukan seni, melainkan ketrampilan dan pengalaman”.
- Apakah yang perlu dikembangkan dari peserta didik?, mungkinkah ada diantara tiga buah berikut:
- Pengetahuan
- Sikap
- ketrampilan
- Substansi apakah yang diperlukan dalam proses pengembangan mereka?
Urutkan dari
- Salimul aqidah
- Shihul ibadah
- hingga
- Nafiun lighoirih
Sepuluh tujuan tersebut menjadi acuan untuk mendapatkan substansi apa yang harus diajarkan. Juga mungkin kita telah menjawab dengan baik kebutuhannya sesuai dengan analisa kebutuhan pada awal tadi,
Membuat Tujuan Instruksional
Tujuan tarbiyah ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Tujuan pendidikan yang bersifat umum adalah kondisi objektif yang hendak dicapai setelah akhir program pendidikan dapat diselesaikan seluruhnya. Sedangkan tujuan pendidikan yang bersifat khusus adalah kondisi objektif yang hendak dicapai setelah akhir dari sebuah sesi pertemuan. Tujuan pendidikan yang bersifat umum biasa diistilahkan dengan : ahdaful ‘ammah, tujuan kurikuler atau tujuan instruksional umum (TIU). Tujuan pendidikan yang bersifat khusus biasa diistilahkan dengan : ahdaful khashah, tujuan instruksional khusus (TIK) atau tujuan pembelajaran khusus (TPK).
Dalam ilmu pendidikan umum untuk merumuskan tujuan pembelajaran (TPK) harus memenuhi istilaah ABCD ( audience, behavior, condition and degree ). Pengertian ABCD adalah
q A (audience), yaitu siapa sasaran pembelajarannya;
q B (behavoir), yaitu bagaimana sasaran perilaku yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor) setelah terjadinya proses tarbiyah;
q C (condition), yaitu bagimana kondisi yang diharapkan dan
q D (degree), yaitu tingkat (ukuran) pencapaian yang diukur setelah proses tarbiyah berlangsung.
Dengan perumusan TPK yang jelas, maka proses tarbiyah akan mudah diukur tingkat pencapaiannya.
Tugas Individu:
- Buatlah kebutuhan sebuah halaqoh
- Tuliskan kerangka umum kebutuhan materi
- Tuliskan tujuan instruksionalnya
- Buatlah rancangan materinya
- Buatlah cara mengevaluasinya
- Pilihlah media yang sesuai
- Rancanglah metode pembelajaran yang sesuai
- Jika mungkin, adakah teknologi pembelajaran yang dapat dikembangkan.
Diskusikan kelompok:
Setelah menyelesaikan tugas, kemudian diskusiakan pertanyaan berikut:
- Apakah penyebab seorang tidak dapat menyusun materi?
- Apakah keuntungan jika seorang pendidik dapat membuat materi sendiri, sejauh materi tersebut membantu pencapaian muwashofat?
- Ketrampilan apakh yang diperlukan , agar seorang pendidik mampu mengembangkan materi?
0 komentar:
Posting Komentar